Ku Tak Bisa
Rabu, 29 Juli 2009
Ku tak bisa tepiskan bayanganmu
Ku tak bisa ingkari rasa yang ada
Ku tak bisa lupakan rasa sakit ini
Ku tak bisa lepaskan kenangan akan dirimu
Ku tak bisa terus bertahan dalam raga yang hampa
Ku tak bisa ingkari ini semua
Tapi ku bisa belajar tuk menerima segala
Bersiap tuk hadapi cerita dalam lembaran baru
Bersiap tuk membuka hati akan kasih yang tulus
Bersiap tuk menjadi pribadi yang lebih baik
Ada dengan Veteran Republik Indonesia
Rabu, 15 Juli 2009
Ada pepatah yang mengatakan “Bangsa yang besar adalah Bangsa yang mau menghargai jasa para Pahlawannya”. Apakah Bangsa kita telah menjadi Bangsa yang besar? Mungkin jika kita ukur berdasarkan perkembangan Ekonomi dan Pembangunannya, Bangsa Indonesia bisa dikatakan Bangsa yang besar karena mampu menjadi Negera Berkembang. Tapi kesemuannya itu tak menjadi arti bila kita tidak mampu menghargai mereka yang telah berjuang demi Negara ini. Semuanya menjadi pupus bila melihat betapa tidak pedulinya Negara kita atas apa yang telah diberikan mereka bagi kita. Tidak hanya harta benda, bahkan nyawapun mereka berikan untuk Bangsa ini tapi apa yang mampu kita berikan bagi mereka dan sesama. Sering kita mendengar pertanyaan, sudah berapa jauh yang telah kita berikan kepada para pejuang dan pedahulu bangsa kita sebagai penerus dan pelanjut cita–cita perjuangan dimana sudah semestinya berpikir dan harus punya rasa hormat dan rasa malu kepada mereka“. Tapi apa yang terjadi?
Pernah ketika pada suatu malam saya menonton sebuah acara di salah satu Stasiun Swasta, dimana mereka menampilkan tentang sekilas kehidupan para Pejuang dan Veteran pada masa perang perebutan dan perang mempertahankan Kemerdekaan Negara Indonesia. Betapa sakitnya hati kala mendengar cerita sedih mereka yang nasibnya seakan luntang-lantung tidak jelas tujuannya. Mungkin pemerintah telah mendirikan sebuah badan Legiun Veteran Republik Indonesia atau LVRI, dimana organisasi tersebut yang menghimpun para Veteran Republik Indonesia. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1967, Negara perlu memberikan penghargaan kepada mereka yang telah menyumbangkan tenaganya secara aktif atas dasar sukarela dalam ikatan kesatuan bersenjata baik resmi maupun kelaskaran dalam memperjuangkan, membela dan mempertahankan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam Undang-undang disebutkan bahwa Veteran Republik Indonesia adalah Warga Negara Republik Indonesia yang ikut secara aktif dalam sesuatu peperangan membela Kemerdekaan dan kedaulatan Negara Republik Indonesia menghadapi negara lain yang timbul di masa yang akan datang, dan juga mereka yang ikut dalam masa Revolusi fisik antara 17 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949 untuk mempertahankan Negara Republik Indonesia, ikut aktif dalam perjuangan pembebasan Irian Barat melakukan Trikora sejak 10 Desember 1961 sampai dengan 1 Mei 1963, dan yang ikut melakukan tugas Dwikora langsung secara aktif dalam operasi-operasi/pertempuran dalam kesatuan-kesatuan bersenjata. Menurut UU No. 7/1967 semua Veteran yang telah disahkan memperoleh gelar kehormatan Veteran Republik Indonesia dan berhak dan wajib menjadi anggota Legiun Veteran Republik Indonesia yang merupakan satu-satunya organisasi massa Veteran. Namun secara konkret hal itu belum bisa membantu melindungi nasib dan memberikan hak-hak yang seharusnya mereka dapatkan sebagai seorang Veteran Republik Indonesia.
Seandainya Bangsa ini mau merenung sejenak atas apa yang telah mereka berikan, mungkin semua kesedihan mereka tidaklah mungkin mereka rasakan. Kaum muda sebagai pengisi kemerdekaan pun tak mampu penuhi apa yang telah mereka cita-citakan. Walau hanya sejenak mengikuti sebuah Upacara Bendera dengan khimat pun teramat sulit untuk dilakukan, seakan tiada sedikit penghargaan yang mampu diberikan. Begitu jarang ditemui orang-orang yang dapat menyanyikan sebuah lagu kebangsaan dengan hafal dan lantang, kalaupun ada mungkin hanya karena ada acara-acara Nasional yang tengah berlangsung. Bandingkan dengan mereka para Veteran Republik Indonsia meski fisik mereka tidak lagi sekokoh dulu dan usia yang telah senja namun tak dapat mematikan semangat mereka untuk mengikuti upacara. Dan betapa lantangnya suara mereka ketika menyanyikan lagu-lagu kebangsaan. Semuanya ini sungguh sangat ironis untuk dapat disaksikan, entah siapa yang pantas disalahkan atas semuanya ini. Pemerintahkah atau diri kita masing-masing? Sayangnya dalam hal ini semuanya dapat dikatakan tak ada yang benar dan tak ada juga yang salah. Disatu sisi mungkin semua terlihat baik dan peduli, namun disisi lain rasa acuh dan kepentingan tertentu melatarbelakangi apa yang dilakukan.
Mungkin mereka para Veteran akan selalu diam tanpa mampu berbuat apa-apa, karena bagi mereka semuanya itu hanyalah seakan sebagai bonus atas apa yang telah mereka lakukan. Bukan hal yang menjadi tujuan utama mereka, yang terpenting dalam hati mereka bahwa bangsa ini telah merdeka berkat perjuangan dan pengorbanan yang telah mereka lakukan. Sekarang semua menjadi tanggungjawab kita dan juga muncul beberapa pertanyaan kecil. Apa yang pantas kita berikan bagi mereka? Kemana bangsa ini akan kita bawa? Apakah kita akan menjadi bangsa yang besar dengan melupakan jasa-jasa para Pahlawan?
Marilah kita bercermin terhadap diri kita masing-masing atas apa yang telah kita berikan bagi Bangsa dan Negara ini. Lihatlah apa yang ada disekitar kita! Mungkin bukan hal yang besar namun akan sangat berarti bila kita belajar untuk menghargai dan berkorban atas apa yang telah kita terima dan perjuangkan bersama. Yaitu, Indonesia Menjadi Bangsa Yang Besar.