NKRI HARGA MATI
Minggu, 14 Juni 2009
Merah Putih itu Bendera Ku
Indonesia Raya itu Lagu Kebangsaan Ku
Pancasila itu Ideologi Negara Ku
UUD 1945 itu Dasar Negara Ku
Republik Indonesia itu Ibu Pertiwi Ku
NKRI dan Kedaulatannya itu Harga Mati…
Blog Ambalat boleh memanas. RMS boleh tebarkan kekacauan dan terror. Papua boleh terus bergejolak. Teroris boleh mengancam dalam fanatisme. Namun apapun yang terjadi takkan ku biarkan walau sejengkal tanah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia ini menjadi milik orang lain. Jangan biarkan kita kehilangan bagian dari Bangsa ini untuk kesekian kalinya, cukup sudah kita merelakan apa yang telah kita perjuangkan. Takkan ada lagi penyeselan dari mereka yang telah berkorban demi Negara ini. Akan terus ku pertahankan walau harus mengorbankan segala yang ku miliki sampai tetes darah penghabisan. Bukan karena ku merasa hebat. Bukan karena ku ingin menjadi pahlawan. Ku hanya ingin berikan yang terbaik bagi Negara dan Bangsaku. Aku kan merasa bangga bila mampu mempertahankan keutuhan Negara ini walau harus mengorbankan jiwa dan raga ku.
Untukmu Indonesia, ku persembahkan apa yang terbaik bagimu. Takkan ku sia-siakan pengorbanan mereka yang telah berjuang demi mempertahankan dirimu. Merekalah para pahlawan yang sesungguhnya, yang berjuang bukan karena uang atau kedudukkan tapi berjuang demi apa yang mereka yakini. Bahwa keutuhan NKRI merupakan harga mati dan takkan ada alasan apapun yang boleh merebutnya. Pahlawan yang tak dikenal dan tak diketahui dimana tubuh mereka terkubur dalam kematiannya yang menyakitkan. Namun dengan sukarela dan penuh bakti, telah bersedia mati untuk menjaga dirimu.
Hanya mereka yang berjuang bersama dan yang telah melihat semuanya saja yang merasa kehilangan dan memberikan penghormatan yang mendalam atas pengorbanan rekan-rekan mereka. Saat kita menutup mata, mereka terus mengingat betapa pahit dan gentarnya hati kala harus mempertahankan Negara ini dalam densingan peluru yang tiada habisnya. Hingga harus kehilangan dan terus kehilangan orang-orang yang mereka percaya.
Negaraku, rakyatmu siap untuk terus mempertahankanmu. Tiada keraguan di hati kami bila kau memanggil untuk tugas yang mulia ini. Demi Bangsa dan Negara, ku siap berjuang.